Ismael Beah |
Seperti apakah perang di mata para tentara anak-anak? Bagaimana anak-anak bisa berubah menjadi seorang pembunuh? Bagaimana pula mereka bisa berhenti membunuh dan kembali menjadi warga sipil? Tentara anak-anak sudah ditulis profilnya oleh para jurnalis, namun hanya sedikit yang berada di dalam neraka itu dan berhasil keluar dengan selamat untuk kemudian menceritakannya kepada dunia. Ishmael Beah menuliskannya untuk Anda.
Ismael Beah menjadi tentara anak-anak pada umur 12 Tahun. Dia direkrut oleh pasukan pemerintah Sierra Leone untuk melawan pasukan pemberontak. Bersama anak-anak lain, Beah dididik menjadi mesin pembunuh tanpa rasa takut. Mereka dilatih membunuh tawanan tanpa mengenal belas kasihan. Untuk meningkatkan keberanian dan kekuatan, mereka dijejali dengan berbagai macam narkoba, seperti amphetamine, mariyuana, dan campuran kokain dengan bubuk mesiu yang dikenal dengan nama brown-brown. Setelah mengisap brown-brown, anak-anak ini berubah menjadi pembantai yang kejam dan mampu tidak tidur hingga berhari-hari. Dimana Ismael Beah berani bercerita secara detail bagaimana dia menggorok leher salah satu tentara pemberontak yang tertangkap, serta menembak kepala tahanan dalam jarak dekat dengan menggunakan senjata AK-47.
Bagi anak-anak ini, kekacauan akibat perang saudara di negeri itu menjadikan mereka berada di posisi sulit. Inilah kisah seorang anak yang kehilangan masa kanak-kanaknya, kemudian BERHASIL mendapatkannya kembali.