Sabtu, 23 November 2013

STEVE JOBS




S
iapakah Jobs? Bagaimana perjalanan hidupnya? Apa yang membuatnya berhasil membangun perusahaan teknologi terbesar  di dunia? Buku ini merangkum secara eksklusif sejarah kehidupan salah satu tokoh CEO terbesar  yang pernah ada.
Dirangkum dari 40 wawancara eksklusif dengan Jobs selama 2 tahun dan wawancara dengan ratusan kerabat, teman, musuh, pesaing, rekan-Walter Isacson telah menuliskan sebuah kisah memukau tentang kehidupan penuh liku dan kepribadian seorang pengusaha kreatif yang talenta dan visinya telah membawa revolusi besar bagi industri teknologi kreatif.
Steve Jobs lahir pada 24 Februari 1955, di kota San Francisco, California, Amerika Serikat. Ibu kandungnya adalah seorang mahasiswa pascasarjana yang bernama Joanne Simpson dan ayah kandungnya adalah seorang politikus sekaligus profesor matematika berdarah Suriah bernama John Abdulfattah Jandali. Setelah kedua orangtua kandungnya menikah, mereka memiliki anak perempuan yang merupakan adik Steve, Mona Simpson.
Sewaktu lahir, Steve memiliki nama Abdul Lateef Jandali hingga akhirnya berubah ketika dia diadopsi oleh Paul dan Clara Jobs. Pasangan Jobs inilah yang kemudian memberikan nama Steven Paul Jobs. Sebenarnya ibu kandung Steve, Joanne, tidak terlalu setuju kalau bayinya diadopsi oleh Paul dan Clara Jobs. Joanne menginginkan agar bayinya diadopsi oleh keluarga yang mampu menyekolahkan Steve hingga perguruan negeri. Namun akhirnya Joanne setuju bayinya diadopsi oleh pasangan Jobs, dengan bantuan perusahaan Joanne untuk membantu pembiayaan studi Steve hingga ke perguruan tinggi.
Saat Steve masih balita, pasangan Jobs mengajaknya pindah ke Santa Clara County, yang kemudian dikenal sebagai Silicon Valley. Disana mereka mengadopsi bayi lagi, seorang gadis bernama Patti. Tahun 1976, Steve Jobs bersama Steve Wozniak dan Ronald Wayne dengan pendanaan dari manajer pemasaran produk dan teknisi Intel A.C. bernama Markkula Jr. mendirikan Apple.
Tahun 1978, Apple merekrut Mike Scott dari National Semiconductor untuk menjabat sebagai CEO yang berujung pada tahun-tahun kelam. Di tahun 1983, Steve Jobs berhasil memancing John Sculley untuk keluar dari Pepsi-Cola dan menjabat sebagai CEO Apple. Meski Jobs digambarkan sebagai direktur Apple yang persuasif dan karismatik, sejumlah karyawannya pada waktu itu menggambarkannya sebagai manajer yang selalu berubah pikiran dan temperamental.
Penurunan penjualan di seluruh industri menjelang akhir 1984 mengakibatkan keretakan hubungan kerja Jobs dengan Sculley. Akhir Mei 1985 setelah ketegangan internal dan pengumuman PHK besar-besaran. Sculley mengakhiri jabatan Jobs sebagai kepala divisi Macintosh. Setelah keluar dari Apple, Steve kemudian mendirikan NeXT, sebuah perusahaan pengembangan platform komputer yang berkecimpung dalam pasar pendidikan tinggi dan bisnis.
Pembelian NeXT oleh Apple pada tahun 1996 membawa kembali Jobs ke perusahaan yang dia dirikan. Steve menjabat sebagai CEO Apple sejak 1997 hingga 2011. Tahun 1986, Steve mengambil alih divisi grafis komputer Lucasfilm Ltd yang kemudian menggantinya menjadi Pixar Animation Studios. Disanan, dia menjadi CEO dan pemegang saham terbesarnya sebanyak 50,1% sampai diambil alih oleh The Walt Disney Company tahun 2006. Karena hal itu, Steve akhirnya menjadi pemegang saham perorangan terbesar di Disney sebanyak 7% dan anggota Dewan Direktur Disney. Setelah mengundurkan diri sebagai CEO Pixar Animation Studios pada 24 Agustus 2011, Steve kembali ke Apple dan terpilih sebagai Ketua Dewan Direktur.
Pada 5 Oktober 2011, Steve Jobs meninggal dunia di California pada usia 56 tahun setelah tujuh tahun didiagnosis menderita kanker pankreas. Jobs meninggalkan Laurene, istrinya selama 20 tahun, tiga anak mereka dan Lisa Brennan-Jobs, putri Jobs dari hubungan sebelumnya. Keluarganya merilis pernyataan yang mengatakan bahwa ia "meninggal dalam damai". Pemakaman kecil Steve Jobs dilaksanakan secara tertutup pada 7 Oktober 2011.
Steve Jobs dikenal luas sebagai seorang visioner, perintis dan jenius dalam bidang bisnis, inovasi, dan desain produk, dan orang yang berhasil mengubah wajah dunia modern, merevolusi enam industri yang berbeda, dan contoh bagi semua kepala eksekutif. Kematiannya ditanggapi secara luas dan dianggap sebagai kehilangan besar bagi dunia oleh para penggemarnya di seluruh dunia.

REST IN PEACE STEVE........


Jumat, 30 Agustus 2013

Crazy For The Storm


NORMAN OLLESTAD

Novel ini menceritakan sebuah Kisah Nyata tentang kecelakaan pesawat terbang dan perjuangan seorang anak berusia 11 tahun dalam berjuang menyelamatkan diri dari kecelakaan tersebut.

“Kami tergeletak di antara reruntuhan pesawat. Tubuh kami berada di tepi sebuah lubang dengan kemiringan 45 derajat yang siap mencemplungkan kami ke suatu tempat tak dikenal. Dalam deru angin dan salju yang sangat dingin, kami berayun-ayun pada ketinggian 76 meter dari puncak—jarak antara hidup dan mati.”

“Ayah dan aku adalah satu tim, dan dia adalah Superman.” Itulah yang ditulis Norman. Tetapi kini, sang ayah telah tewas sedangkan dirinya masih berusia sebelas tahun dan terjebak dalam gunung bersalju setelah pesawatnya menabrak gunung.

Dalam duka yang mendalam, Norman yang dipenuhi kenangan akan didikan ayahnya, berjuang mati-matian menembus medan yang sangat berat, dinginnya salju dan badai es tanpa makanan tanpa minuman. Bocah itu mencoba bertahan hidup seorang diri.

Crazy For The Storm tidak hanya bertutur tentang teknik bertahan hidup, tetapi juga tentang hubungan ayah-anak yang begitu erat dan penuh kasih. Novel ini wajib dibaca oleh Ayah dan Anak....

Jumat, 05 Juli 2013

My Sister Keeper



Buku yang mengangkat topik medis namun ditulis dari sisi yang berbeda. Penuh konflik perasaan tentang pemberontakan seorang anak yang seumur hidupnya dijadikan 'Penopang' hidup sang kakak.
Beberapa jam setelah Anna lahir, ia sudah menyumbangkan sel darah tali pusat untuk kakaknya, Kate. Setelah itu Anna menjalani puluhan operasi, transfusi darah dan suntikan agar Kate bisa melawan leukemia yang sudah dideritanya sejak kanak-kanak. Memang, untuk tujuan menyelamatkan hidup Kate-lah, Anna dilahirkan. Dan saat ini, ibunya meminta Anna menyumbangkan ginjalnya untuk Kate yang nyaris sekarat. Menginjak usia remaja, Anna kini mulai berani mempertanyakan tujuan hidupnya…. Sampai kapan dia harus terus menjadi penyuplai kebutuhan kakaknya? Hingga akhirnya dia mengambil keputusan untuk menggugat orang tuanya agar memperoleh hak atas tubuhnya sendiri. Keputusan yang membuat keluarganya terpecah dan mungkin berakibat fatal untuk kakak yang teramat disayanginya….
Jika kau menggunakan cara yang salah secara moral untuk menyelamatkan hidup anakmu, apakah itu menjadikanmu ibu yang buruk?
“Buku yang Indah, Memilukan, Kontroversial dan Jujur”.
Bagaimana mental seorang anak apabila dia dilahirkan dan dipersiapkan untuk diambil sebagian organ tubuhnya untuk menopang hidup sang kakak? Bagaimana pula sikap Orang Tua dalam mengambil keputusan yang berat seperti ini? DILEMATIS..... itu yang tertuang dalam kisah nyata ini.... dan bagaimana kisah ini berakhir....????

Selasa, 14 Mei 2013

The Paladin




Pada hari-hari tergelap Perang Dunia II, Churchill membutuhkan seorang anak berjiwa ksatria seperti itu. Tugasnya adalah menerobos tanpa dicurigai ke dalam wilayah-wilayah musuh yang terdalam. Membunuh pria atau wanita satu demi satu atau ribuan sekaligus. Melaksanakan misi-misi yang harus terbungkus dalam hening ketika sejarah-sejarah perang digoreskan bagi generasi yang belum terlahir....
Seorang anak yang takkan menunjukan emosi maupun mempertanyakan perintah apapun. Seorang anak yang hanya takut ketakutannya tersingkap.... Dia tumbuh dewasa menjadi seorang Agen Rahasia yang Profesional dan menjadi ujung tombak Negara Inggris Raya....
Bagaimana dia menjalankan tugas penyusupan dengan masuk ke dalam Kapal Selam milik Negara Belanda sendirian dan melakukan tindakan Sabotase terhadap rudal-rudal yang ada di dalam kapal selam tersebut, dan berhasil lolos keluar kapal selam tanpa luka sedikitpun serta menyaksikan ledakan kapal selam tersebut dari jauh....
Dengan membaca buku ini seolah-olah kita dibawa dalam situasi peperangan yang sesungguhnya dan situasi yang tertuang sama halnya seperti kita melihat Film Mission Impossible....
Buku yang sangat bagus untuk di baca karena kita bisa lebih banyak mengetahui sejarah Perang Dunia II dan jatuhnya kekuasaan Hitler pada masanya....