Senin, 17 September 2012

A Long Way Gone

Ismael Beah
      Di dalam lebih dari 50 Konflik penuh kekerasan di dunia ini, diperkirakan ada 300.000 Personel Tentara Anak-Anak. Ishmael Beah adalah salah satunya dan dia berasal dari desa MATTRU JONG. Dia terpaksa menjadi seorang tentara anak-anak karena perang saudara di negerinya, Sierra Leone (salah satu negara di Benua Afrika), dimana perang tersebut telah merenggut keluarganya. Pilihannya hanya ada dua: Masuk menjadi tentara di salah satu pihak, atau mati di bunuh salah satu dari mereka (Tentara Pemerintahan atau Tentara Pemberontak).

      Seperti apakah perang di mata para tentara anak-anak? Bagaimana anak-anak bisa berubah menjadi seorang pembunuh? Bagaimana pula mereka bisa berhenti membunuh dan kembali menjadi warga sipil? Tentara anak-anak sudah ditulis profilnya oleh para jurnalis, namun hanya sedikit yang berada di dalam neraka itu dan berhasil keluar dengan selamat untuk kemudian menceritakannya kepada dunia. Ishmael Beah menuliskannya untuk Anda.

      Ismael Beah menjadi tentara anak-anak pada umur 12 Tahun. Dia direkrut oleh pasukan pemerintah Sierra Leone untuk melawan pasukan pemberontak. Bersama anak-anak lain, Beah dididik menjadi mesin pembunuh tanpa rasa takut. Mereka dilatih membunuh tawanan tanpa mengenal belas kasihan. Untuk meningkatkan keberanian dan kekuatan, mereka dijejali dengan berbagai macam narkoba, seperti amphetamine, mariyuana, dan campuran kokain dengan bubuk mesiu yang dikenal dengan nama brown-brown. Setelah mengisap brown-brown, anak-anak ini berubah menjadi pembantai yang kejam dan mampu tidak tidur hingga berhari-hari. Dimana Ismael Beah berani bercerita secara detail bagaimana dia menggorok leher salah satu tentara pemberontak yang tertangkap, serta menembak kepala tahanan dalam jarak dekat dengan menggunakan senjata AK-47.

      Bagi anak-anak ini, kekacauan akibat perang saudara di negeri itu menjadikan mereka berada di posisi sulit. Inilah kisah seorang anak yang kehilangan masa kanak-kanaknya, kemudian BERHASIL mendapatkannya kembali.

Kamis, 06 September 2012

Si Anak Singkong

Si Anak Singkong

           Buku biografi ini merupakan buku ynag dalam proses membahas dan meneliti sisi hidup Chairul Tanjung kurang maksimal atau secara kronologis masih kurang lengkap, sehingga yang tergambarkan hanya pada sisi-sisi sukses belaka. Dimana dengan kurangnya penelitian dalam melakukan pengembangan cerita mengakibatkan alur cerita dalam buku ini serasa MONOTON dan membuat pembaca tidak bisa merasakan INSPIRASI yang ada di dalam cerita tersebut.
            Disamping itu pula setiap detail cerita yang dituangkan oleh penulis tidak menggambarkan bagaimana perjuangan yang dilakukan Bung CT secara detail. Jika para pembaca ingin mengetahui siapa & bagaimana sepak terjang Bung CT dalam mencapai bisnis/usaha yang sukses, anda wajib membaca buku ini.
            Tetapi biar bagaimanapun Chairul Tanjung merupakan salah satu tokoh muda yang sukses dalam membangun komunitas bisnisnya, dan bukan berangkat dari sesuatu yang sudah besar. Perjuangannya dalam membangun apa yang telah dicapainya sampai saat ini tidak terlepas dari kepemimpinan & visi yang dimilikinya dalam ikut serta membangun negara ini.
            Sosok Chairul Tanjung mengingatkan pada konsep filosofi “DARI TIADA MENJADI ADA”. Di tangan Bung CT, konsep itu menjadi RIIL. Berkat ketekunan & kerja kerasnya, Chairul Tanjung berhasil menciptakan sekian usaha baru yang bermanfaat bagi dirinya, keluarganya, & banyak orang. Diantaranya menciptakan lapangan kerja bagi lebih dari 75.000 karyawandan mengharumkan nama INDONESIA di mata Internasional.
            Chairul Tanjung memiliki idealisme bahwa perusahaan lokal pun bisa menjadi perusahaan yang bersinergi dengan perusahaan-perusahaan multinasional. Dia tidak menutupi diri untuk bekerjasama dengan perusahaan multinasional dari luar negeri. Baginya ini bukan upaya menjual negara. Akan tetapi, merupakan upaya perusahaan Nasional Indonesia bisa berdiri sendiri dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Hal ini di apresiasi agar Indonesia dapat bersaing di kancah dunia. DIA’lah PEMILIK TRANS CORP......