Senin, 30 Juli 2012

DUA TANGIS DAN RIBUAN TAWA

CEO NOTE
CEO NOTE adalah salah satu bentuk komunikasi seorang pimpinan kepada seluruh karyawannya. Cara ini terbukti efektif dalam menyampaikan PESAN, SEMANGAT, serta PUJIAN. Inilah cara yang dilakukan oleh DAHLAN ISKAN sebagai CEO PLN dalam menyampaikan informasi kepada seluruh karyawan PLN di Indonesia.
          Bagaimana seorang DAHLAN ISKAN dengan memakai logika dan “COMMON SENSE” dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi di PLN. Dengan modal Intergritas dan Kearifan, pemimpin yang komunikatif & demokratis, dia mampu mengubah kultur PLN yang Birokratis Mopolis menjadi “BINATANG” Korporasi yang berorientasi kepada pelanggan.
          Dan bagaiman pula dia memimpin sambil belajar dan belajar sambil mendidik melalui pengambilan keputusan yang Efektif & Berani, hanya untuk mencapai misinya: “To Beat Malaysia”. Bagi masyarakat yang tidak begitu mengenal masalah kelistrikan di dalam PLN, maka anda wajib membaca buku ini. Dan anda akan mengerti bagaimana permasalahan serta kendala kelistrikan di Indonesia.
          Berbahagialah kita yang sudah mendapat penerangan dari PLN karena masih banyak saudara-saudara kita yang belum mendapat penerangan listrik di daerah-daerah terpencil di wilayah Indonesia.
          Di dalam buku ini ada satu pepatah yang unik dan perlu kita renungkan bersama yaitu “GUNUNG TIDAK PERLU TINGGI YANG PENTING ADA DEWANYA, SUNGAI ITU TIDAK PERLU DALAM YANG PENTING ADA NAGANYA”.
Buku ini menjadi inspirasi perubahan bagi seluruh masyarakat Indonesia dan khususnya bagi seluruh karyawan PLN untuk menjadi lebik baik dalam memenuhi kebutuhan energi di daerah dan seluruh Indonesia.

Senin, 16 Juli 2012

Kisah INSPIRATIF DAHLAN ISKAN

Habis Gelap Terbitlah Terang

Siapa seorang lulusan pesantren Sabilil Muttaqien di Magetan menjadi wartawan pertama yang diangkat sebagai Direktur Utama BUMN oleh Presiden?
Dialah Dahlan Iskan.
Sosok MAN OF ACTION, Usai dilantik sebagai Direktur Utama PLN, lewat Program 1 juta sambungan dalam 1 hari, permasalahan listrik selama 65 tahun berhasil dipecahkannya hanya dalam 1 tahun kepemimpinan.
Sosok SEDERHANA dengan IDE CEMERLANG, Prinsip hidup – Fokus; mengandalkan Pengalaman, Intuisi, dan Feeling – membawanya pada konsep pengalihan pemakaian BBM ke GAS, yang berarti efisiensi pada pengeluaran negara.
Sosok PROGRESIF sekaligus NYELENEH, Si Raja koran dari Surabaya – yang memiliki 190 koran lokal dan 34 televisi lokal, percetakan, bisnis listrik dan perkebunan itu, berinisiatif menandatangani pernyataan untuk meninggalkan semua bisnisnya demi fokus pada PLN.
Bahkan, tanpa pernah menjelaskan alasannya, dia Tidak Pernah Mengambil Gaji & Fasilitas lainnya sebagai Direktur Utama PLN.
Dialah “THINKING OUTSIDE THE BOX