Senin, 26 September 2011

"...First They Killed My Father..."

Loung Ung
Salah satu dari tujuh anak pegawai pemerintahan tingkat tinggi, Loung Ung menjalani kehidupan istimewa di ibukota Kamboja Phnom Penh hingga berusia lima tahun. Kemudian, pada bulan April 1975, pasukan Khmer Merah Pol Pot menyerbu masuk ke kota itu, membuat keluarga Ung terpaksa melarikan diri dan akhirnya tercerai-berai. Loung dididik menjadi tentara anak di kamp kerja untuk anak-anak yatim piatu, saudara-saudarinya dikirim ke kamp-kamp buruh, dan mereka yang selamat dari kengerian itu, tidak bersatu kembali hingga Khmer Merah dihancurkan. Bagaimana ketika Loun Ung menceritakan pembantaian yang dilakukan kepada keluarganya secara satu-persatu. Begitu berat perjuangan yang dilakukannya untuk dapat mencapai suatu kehidupan yang layak dan harmonis seperti yang dia harapakan. Kisah Loung yang berpengaruh kuat, mengerikan namun penuh harapan, adalah tulisan tentang kisah tak terlupakan dari sebuah keluarga yang terguncang dan hancur, namun secara ajaib ditopang oleh Keberanian dan Cinta dalam menghadapi kebrutalan yang tak terucapkan.

Kamis, 15 September 2011

9 MATAHARI


Novel ini secara cerdas memberikan pencerahan bahwa siapa saja yang berkemauan keras ingin menimba ilmu, pasti TUHAN akan mebukakan jalan. Jalan itu tidak harus berupa materi, namun dapat berupa hal yang lebih berharga, yaitu Persaudaraan. Makin terbukanya wawasan dalam memakai hidup serta kekuatan untuk mengubah Tantangan Menjadi Peluang.
Di dalam novel ini pula akan menyadarkan kita semua betapa kesuksesan adalah sebuah pilihan. Sebuah novel yang cerdas di mana balada seorang mahasiswi pendatang dari kota kembang yang sarat akan perjuangan dalam mencari jati diri di belantara kehidupan yang penuh kepura-puraan dan HEDONISTIK.
.....TINTA BAGI SEORANG PELAJAR LEBIH SUCI NILAINYA DARI PADA DARAH SEORANG MARTIR.....
Jika anda seorang Pelajar, Mahasiswa dan Mahasiswi yang sedang mencari jutaan energi positif untuk selalu menang melawan situasi terburuk sekalipun, novel ini bisa mengispirasikannya.......

Jumat, 02 September 2011

Tangisan Di Tengah Gurun

The Daughters Of Juarez
Peristiwa ini berawal dari ditemukannya satu demi satu tubuh yang terkoyak & termutilasi di wilayah gurun luas yang mengelilingi kota pada tahun 1993. 400 tubuh perempuan tak bernyawa di temukan di Kota JUAREZ-MEKSIKO dan ratusan lainnya masih dinyatakan hilang. Tragedi kemanusiaan yang mengiris hati ini akan di kupas habis dalam novel ini. Selama lebih dari 12 tahun, Kota Juarez yang terletak d selatan perbatasan Meksiko dengan Amerika Serikat telah menjadi pusat EPIDEMI kejahatan yang mengerikan terhadap perempuan dimana Penculikan, Pemerkosaan, Mutilasi dan Pembunuhan masih terus terjadi. Walaupun selama 10 tahun terakhir telah tertangkap beberapa orang tersangka, entah mengapa, kekejaman masih terus terjadi. Bahkan terdapat tersangka yang sudah melakukan masa tahanan hingga di hukum mati, ternyata hingga akhir hayatnya tersangka tersebut belum benar-benar terbukti akan kesalahannya. Jerit tangis pilu para ibu yang kehilangan putrinya, rasa takut yang mencekam setiap perempuan muda di sana. Pengungkapan tragedi ini bertujuan membuka mata dan menggerakkan hati semua orang terhadap krisis kemanusiaan yang selama ini masih terselubung misteri. Novel ini benar-benar bisa membuat para pembaca merasa emosi dan haru atas kejadian tersebut. “...Untuk Para Perempuan Yang Terbunuh di CIUDAD JUAREZ, Negara Bagian CHIHUAHUA – Meksiko...